Pengalaman Terburuk Sepanjang Masa
Ini kisah yang
dialami aku dan hyull, rumah ini (rumah hyull) sudah ditinggal selama 1
bulan lebih, karena orang tua hyull sedang berada dimekah (naik haji).
Sedangkan hyull dan kedua abangnya sedang berkuliah diluar kota.
Pada hari itu (lupa
tanggalnya) author hyull pulang kerumahnya ditemani seorang teman
(cewek) juga abang laki-lakinya. Setiba dirumah, rumah dalam keadaan
kotor sekotornya. Padahal orangtua hyull sudah membayar seorang pekerja
untuk membersihkan rumah selama satu bulan lebih itu. Merasa tidak
nyaman, hyul dan temannya segera membersihkan rumah itu.
Lumayan melelahkan
tetapi terbayar puas. Esoknya saya (yang punya akun ini) datang kerumah
hyull bersama seorang teman lainnya(cewek juga). Itu karena hyull yang
meminta. Tidak hanya kami, abang hyull juga membawa satu temannya
(cowok) teman kami juga sih (1 club basket).
Karena jarang
banget berkumpul seperti itu, kami pun nyanyi-nyanyi gak jelas. Main
gitar dengan gila. Dan yang sangat disesali, kami sampai lupa magrib dan
isya karena saking asyik bernyanyi. Dan nakalnya lagi, kami nyambung
nonton film horor sampai jam 3 pagi. Tepat di akhir film, kami
memutuskan tidur. Ya, semuanya tidur dirumah hyull.
Aku, hyull dan dua
orang teman kami tidur disatu kamar, dan abang hyull temannya tidur di
kamar lainnya. Aku tidur di bed dorong bersama temanku, dan hyull tidur
bersama temannya.
Pada saat itu aku
sudah tertidur tetapi mendadak terbangun karena teman hyull yang entah
mengapa mengetuk pintu dengan sangat keras. Pintu yang ia ketuk adalah
pintu menuju halaman belakang.
Karenanya semua
orang terbangun. Aku sadari itu, mata teman hyull sudah memerah. Ia
tampak ketakutan. Begitu juga dengan hyull yang memang penakut (sangat
penakut).
" kenapa? " tanyaku ke hyull.
" kak uci bilang dia dengar suara orang nyapu. " kata hyull. Uci adalah teman kampusnya.
" kenapa? " tanyaku ke hyull.
" kak uci bilang dia dengar suara orang nyapu. " kata hyull. Uci adalah teman kampusnya.
Yang benar saja,
mana mungkin ada orang nyapu di jam 3 pagi seperti ini. Tentu aku jadi
ikut-ikutan takut. Karena teman hyull terlihat semakin gelisah, giliran
abang hyull dan temannya yang keluar dari kamar. Aku langsung
menceritakan semuanya dan mereka ikit was-was.
" rumah ini gak pernah aneh-aneh kok. " kata abang hyull yang juga di iyakan hyull.
" sebenarnya tadi sewaktu magrib, aku ada jemur handuk di halaman belakang. " kata teman hyull yang akhirnya bersuara. " gak terlalu jelas, aku lihat ada orang ngintip dari atas tembok halaman belakang. " sambungnya.
" ngintip? Yang bener aja, temboknya kan tinggi banget. 2 meteran. " setelah kupikir-pikir, hal itu mengarah ke horor. Kulihat hyull yang masuk kedalam kamar, aku segera mengikutinya.
" rumah ini gak pernah aneh-aneh kok. " kata abang hyull yang juga di iyakan hyull.
" sebenarnya tadi sewaktu magrib, aku ada jemur handuk di halaman belakang. " kata teman hyull yang akhirnya bersuara. " gak terlalu jelas, aku lihat ada orang ngintip dari atas tembok halaman belakang. " sambungnya.
" ngintip? Yang bener aja, temboknya kan tinggi banget. 2 meteran. " setelah kupikir-pikir, hal itu mengarah ke horor. Kulihat hyull yang masuk kedalam kamar, aku segera mengikutinya.
Aku dan hyull duduk
dikasur, samping-sampingan dalam keadaan sangat mengantuk tapi terlalu
takut untuk tidur, sedangkan yang lainnya masih diruang tv. Ketika itu
didalam kamar sangat senyap, karena aku dan hyull asik dengan pikiran
masing-masing. Sialnya, disaat kami masih tenang, sebuah suara sangat
halus terdengar. Panjang tanpa putus, terlalu halus tapi seperti
dibisikkan langsung ke telinga kami.
Aku ragu apa hyull
mendengarnya juga, tapi setelah aku menoleh padanya, ternyata dia juga
tengah melihatku. Kami diam sejenak menikmati suara itu sebelum akhirnya
berlari seperti orang gila keluar dari kamar.
Semua yang ada
diruang tv shock melihat kondisi kami. Aku sudah pucat dan tubuh hyull
bergetar tak terkontrol. Belum juga lega, listrik mendadak padam, reflek
kami semua berlari masuk kedalam kamar (kamar tempat para cewek tidur).
Hening. Semuanya
larut dalam kecemasan. Kembali terdengar, dalam sepi sebuah langkah kaki
terdengar diatas kami, seakan ada seseorang yang tengah menginjak asbes
rumah, terdengar berat dan langkahnya sangat lama. Jelas itu bukan
kucing.
abang hyull mencoba
berbincang dengan temannya, berusaha mencairkan suasana yang sangat
tegang dan tidak lama dari itu listrik kembali menyala. Aku yang sudah
sangat mengantuk memilih tetap dikamar bersama temanku dan teman hyull.
Sedangkan hyull duduk di ruang tv dengan kedua laki-laki itu. Mereka
memilih bermain PS.
[Hyull pov]
Abangku dan
temannya asik bermain ps sedangkan aku hanya menonton. Disaat aku
terhanyut dalam layar tv, suara tawa terdengar menggelegar masuk kedalam
kupingku, juga mereka yang sedang main PS. Tp tidak dengan yang berada
di dalam kamar.
Suara itu luar
biasa menyeramkan. Suara sangat keras dan langsung membuat tubuhku
lemas, bahkan abangku dan temannya langsung melepaskan stik PS dari
tangannya. Tidak berhenti disitu, suara langkah kembali terdengar diatas
ruang tv, dan tetap hanya kami yang mendengar.
" kita panggil angga aja ya. " kata abangku yang berniat memanggil temannya yang kebetulan bisa melihat mahluk halus. Aku sangat setuju dan ia langsung menghubungi temannya itu. Tak disangka, temanku (uci) keluar dari kamar lalu marah-marah. Ia tidak suka kami memanggil angga. Tapi abangku sudah terlanjur menghubungi temannya dan temannya sudah otw.
" kita panggil angga aja ya. " kata abangku yang berniat memanggil temannya yang kebetulan bisa melihat mahluk halus. Aku sangat setuju dan ia langsung menghubungi temannya itu. Tak disangka, temanku (uci) keluar dari kamar lalu marah-marah. Ia tidak suka kami memanggil angga. Tapi abangku sudah terlanjur menghubungi temannya dan temannya sudah otw.
Tidak lama dari itu bang angga tiba. Awalnya mereka ngobrol diruang tamu.
" masukin dulu motormu. " kata abangku ke angga.
" temani aku lah. " kata temannya. " diluar rame banget. " Aku yang mendengar perkataan bang angga semakin ketakutan. Setelah dia kembali kedalam rumah. Barulah ia menghampiri temanku uci.
" masukin dulu motormu. " kata abangku ke angga.
" temani aku lah. " kata temannya. " diluar rame banget. " Aku yang mendengar perkataan bang angga semakin ketakutan. Setelah dia kembali kedalam rumah. Barulah ia menghampiri temanku uci.
Ia langsung mengobrol dengan uci. Setelah mengobrol ia mencoba membuka pintu menuju halaman belakang(yang tadinya uci gedor). Masya'allah! Kagetnya. Langsung dia tutup pintu itu.
" gila, seram banget! " katanya. " dia jongkok di sudut sana! Besar banget badannya! Hitam berbulu. Trus matanya merah kayak berdarah gitu, ih amit banget dah. " kata si angga.
" lah, terus kenapa dia ganggu kami? " kata abangku kesal bercampur takut.
" dia suka sama uci. Pengen masuk kedalam tubuh uci. " jelas si angga.
" walah, ada-ada aja. Jadi gimana ini? " tanya abangku lagi.
" santai aja. Kita tunggu sampai azan subuh. Solat jamaah kita. Pasti bakal tenang. Uda main PS aja lagi. Ayo ayo jangan takut, santai.. "
" gila, seram banget! " katanya. " dia jongkok di sudut sana! Besar banget badannya! Hitam berbulu. Trus matanya merah kayak berdarah gitu, ih amit banget dah. " kata si angga.
" lah, terus kenapa dia ganggu kami? " kata abangku kesal bercampur takut.
" dia suka sama uci. Pengen masuk kedalam tubuh uci. " jelas si angga.
" walah, ada-ada aja. Jadi gimana ini? " tanya abangku lagi.
" santai aja. Kita tunggu sampai azan subuh. Solat jamaah kita. Pasti bakal tenang. Uda main PS aja lagi. Ayo ayo jangan takut, santai.. "
Sesuai yang bang angga katakan. Setelah kami solat subuh jamaah. Keadaan menjadi damai tentram.
The End
Seperti biasa, aku minta comment and share ke teman-teman kalian ya..
Tunggu cerita hororku selanjutnya..
Tunggu cerita hororku selanjutnya..

gambarnya kelewat seram
BalasHapus