Dia Mengikutiku

Ini adalah kisahku, yang aku alami pada saat ku masih bersekolah dikelas tiga
SMP, tepatnya di semester terakhir aku bersekolah.
Jadi ketika itu aku
anak yang sangat suka dengan banyak kegiatan, karna menurutku dengan
begitu aku dapat memiliki banyak teman dan juga pengalaman baru,
sekaligus tidak merasa bosan.
Pada saat itu aku akan
mengikuti pertandingan marching band di jakarta dan akupun harus
merelakan ujian susulan demi ingin ikut pertandingan itu, senang sekali
karena bisa ngerasain pergi ke Jakarta, hehehehhee.
Pada saat itu kita
berangkat dari bandara Polonia medan dan sampai di Jakarta sudah malam,
begitu sampai di bandara udah selesai urusan-urusan disana kami langsung
berangkat naik bus menuju hotel, kami menginap di hotel aku gak mau
sebutin sih nama hotel karna gak mau buat image tu hotel jelek karna
cerita aku.
Aku cuma mau kasih tau
kalau tu hotel letaknya di Jakarta pusat didekat hotel itu ada rumah
sakit Pertamina dah itu ja, begitu sampai di hotel ngurus-ngurus kamar
berapa-berapa aja, setelah itu kita cari deh kamar masing-masing, aku
cuma ingat kalau aku menginap dikamar yg ada dilantai 2, pada saat itu
aku tidur bertiga dan temen satunya lagi pesen kasur tambahan.
Awal mulanya sih kita
semua nyaman-nyaman saja, sarapan pagi, latihan di halaman belakang
hotel, Lunch, dinner dan semuanya kami lakukan nyaman dan aman, namun
semua itu berubah setelah hari ketiga, salah satu teman kami yang
menginap di lantai 3 dia bercerita kalau semalam dia ada melihat kain
putih terbang, awalnya kami tidak percaya kami kira hanya bercanda saja.
Tapi lama-kelamaan
temen kami yang lain juga bercerita hal yang sama, awalnya aku sempat
takut tapi aku berfikir positif yang penting tu hantu gak nampakin
wujudnya didepan aku saja udah aman, begitu batin aku berbicara.
Hari yang kami nanti
pun tiba. kami mengikuti pertandingan dengan lancar, walaupun agak
sedikit kecewa karena tidak bisa memenangkan juara namun kami cukup
puas, setelah selesai pertandingan kami kembali ke hotel untuk istirahat
dan makan malam, juga beres-beres karna besok sore kami harus kembali
ke kampung halaman.
Esok harinya sebelum
ke bandara kami jalan-jalan sebentar buat refresing main ke mall,
sebelum kami meninggalkan hotel, aku sempat membuat lelucon dengan
berkata "bye hantu kami pulang ya. jangan ikutin kami ya."
lelucon itu yang membuat salah satu teman ku marah juga karna menurut
dia gak baik buat lelucon seperti itu, setelah selesai kami langsung
berangkat ke bandara. Sesampai di bandara Medan waktu sudah agak sorean,
kami semua menunggu didalam bus diluar bandara, pada saat itu aku
bersama salah satu teman ku mau keluar sebentar buat beli minuman,
setelah selesai membeli minum kami bergegas kembali karna waktu sudah
menunjukkan jam setengah 7.
Ketika membeli minuman
yang kebetulan di sebuah warung dipinggur jalan, aku mendengar
seseorang memanggil. Entah itu tertuju padaku atau temanku. Suara
seperti "hei, kemari.."
Kulihat temanku
yang biasa saja. Dia terlalu santai seakan tidak mendengar apapun.
Tenyata benar, ketika kutanya dia memang tidak mendengar apapun dan
malah memarahiku karena membuatnya takut. Kulihat situasi di sekitarku,
lumayan sepi. Mungkin karena sedang magrib. Kendaraan di jalanan juga
terlihat lengah. Suara itu terus saja terdengar, sesekali seperti
berbisik, halus dan cukup membuatku merinding. Sudah sangat ketakutan,
aku langsung menarik temanku untuk kembali ke bus.
Perjalan kami cukup
lama karna banyak berhentinya, jadinya aku sampai dirumahnya pada saat
tengah malam tepatnya pukul 12 malam, tapi pada saat itu ayahku menunggu
di depan lorong rumahku, dan ibukupun masih setia didepan televisi buat
nungguin aku.
Begitu sampai
dirumahnya aku langsung bergegas ke kamar mandi didekat dapur buat cuci
kaki, tangan dan membasuh wajahku, setelah itu aku langsung naik
kekamarku. aku terlelap tanpa mengganti baju karna aku benar-benar
merasakan lelah yang sangat membuatku ingin segera tidur.
Keesokan harinya pada saat aku mau kedapur buat minum ibuku mengatakan hal yang aneh, ibuku bilang "kakak semalam bawa teman ya?" Aku bingung dengan pertanyaan dari ibuku, "teman apa mana ada kakak bawa teman semalam kan kakak pulang sendiri." jawabku seperti itu, terus ibuku bilang "bukan teman yang seperti itu, tapi teman yang kasat mata."
Disitu aku baru mengerti dengan ucapan ibuku, karna penasaran aku
langsung menanyakan pada ibuku dan ibukupun menceritakannya.
Kata ibuku semalam
setelah aku dari kamar mandi, ibuku mau menutup pintunya, namun pintunya
terasa berat sekali, ibuku sampai kualahan untuk menutupnya tapi
tiba-tiba pintu itu seperti ada yang mendorong dari dalam hingga ibuku
jatuh terpental kelantai, dan ibuku juga menunjukan bekas jatuh semalam,
terlihat lebam kebiruan, pada saat itu aku berfikir apa karna aku
membuat lelucon seperti itu sehingga hantu itu marah dan mengikutiku,
sejak saat itu aku gak akan berlaku bodoh lagi.
The End
Nah itu kisahku selanjutnya, tapi aku mohon maaf karna tidak menerapkan waktunya dikarena kejadian itu sudah lama dan aku udah tidak terlalu ingat sekali, tapi ceritanya tetep sama yang seperti aku alami tanpa MSG jadi semuanya asli, jangan lupa COMMENTnya ya, biar aku makin semangat buat menceritakan kisah-kisah horror yang aku alami.
Makasih..
seram bgt buk..
BalasHapus